M.LATIEF/KOMPAS.COM Beasiswa ini dibuka sejak 20 Februari 2012 hingga 30 April 2012 mendatang untuk menimba ilmu di TiasNimbas Business School, Nyenrode Business Universiteit, dan Amsterdam Business School.
JAKARTA,  - Nuffic Neso Indonesia membuka pendaftaran program beasiswa "Orange Tulip Scholarship 2012" untuk menempuh studi di sekolah-sekolah bisnis di Belanda. Pembiayaan beasiswa program MBA dan Master ini didapatkan dari mitra perusahaan dan tiga sekolah bisnis terbaik di negeri Kincir Angin tersebut.
Pendaftaran beasiswa yang hanya akan menyeleksi 6 pelajar Indonesia ini dibuka sejak 20 Februari 2012 hingga 30 April 2012 mendatang. Para siswa yang lolos seleksi akan menimba ilmu di TiasNimbas Business School, Nyenrode Business Universiteit, dan Amsterdam Business School.
Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia menjelaskan, program "Orange Tulip Scholarship 2012" ini baru pertama kali diluncurkan di Indonesia. Sebelumnya, program beasiswa ini sudah lebih dulu diselenggarakan di China, Taiwan, Korea Selatan, dan Meksiko.
"Ini akan menjadi batu loncatan kami untuk memperlebar program ini ke depannya dan membuka kesempatan berinvestasi untuk perusahaan-perusahaan Indonesia ikut dalam program ini mulai tahun depan," ujar Mervin di acara temu media di Jakarta, Kamis (16/2/2012) siang.
Adapun pembiayaan beasiswa ini adalah hasil kerjasama antara Air France-KLM dan ketiga sekolah penyelenggara pendidikan bisnis tersebut. Total nilai yang diberikan oleh sponsor tersebut mencapai 85.250 EUR, ditambah tiket KLM yang setara dengan nilai 2.000 EUR. Maka, jika dikurs Rp 12.000 per EUR, total beasiswa ini senilai Rp1.047.000.000.
Marvin mengungkapkan, pihaknya membuka kesempatan kepada instansi-instansi lain yang ingin ikut membantu program beasiswa ini.

SUMBER : KOMPAS
1. Kim Ryeowook:


  • Dia punya ciuman pertama ketika ia berusia 7 tahun
  • Dia tidak pernah membawa payung
  • Dia mudah menangis
  • Dia pandai sekali bermain piano
  • Dia kehilangan sepatu pada saat Miracle kinerja
  • Dia bisa tidur sampai 18 jam sehari
  • Dia tidak pernah menyetrika celana jeans yang baru dibeli
  • Dia punya tahi lalat di pipi kanannya
  • Dia menulis KangIn dan logo radio Yesung lagu
  • Dia adalah peminum terberat ke-4 diantara 13 anggota
  • Dia anggota ke-2 paling keluar setelah KangIn

BMKG Posisi badai atau siklon tropis Iggy, Kamis (26/1/2012). TERKAIT: Nelayan Kapal Tonda Padang Tak Terpengaruh Badai Tropis Dua Bibit Badai Penyebab Angin Kencang di Berbagai Daerah Siklon Tropis di Selatan Membayangi BANYUWANGI, KOMPAS.com— Satu badai tropis terbentuk di Samudra Hindia, Kamis (26/1/2012), dan diberi nama Iggy. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gelombang laut dengan ketinggian mencapai 6 meter akibat badai atau siklon tropis Iggy. ”Siklon tropis Iggy yang terjadi mulai hari ini memberikan dampak berupa tingginya gelombang laut, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 36 kilometer per jam, dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” kata prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi, di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis. Siklon tropis Iggy berada di posisi 16,2 derajat Lintang Selatan dan 108,8 derajat Bujur Timur atau sekitar 1.080 km sebelah barat daya Denpasar. Siklon bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 5 knots (9 km/jam) dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 40 knots (75 km/jam). Menurut dia, gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Lampung hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Timor, Laut Cina Selatan, Laut Bali hingga Laut Sumbawa, dan Laut Arafuru. ”Gelombang laut dengan ketinggian 3-4 meter juga berpeluang terjadi di perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat,” paparnya. Selain itu, kata dia, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sau-Pulau Rote-Kupang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Flores bagian barat, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Leti hingga Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar-Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru. ”Siklon tropis Iggy diprediksi akan berlangsung selama 72 jam ke depan atau berakhir pada Minggu (29/1/2012) sehingga BMKG akan tetap memantau imbas badai tersebut di sejumlah daerah,” katanya menjelaskan. Anjar menjelaskan, siklon tropis tersebut juga menyebabkan angin dengan kecepatan lebih dari 36 km/jam yang berpotensi terjadi di Jawa, Bali, NTB, NTT, Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Samudra Hindia sebelah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. ”Saya imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap imbas badai siklon tropis Iggy di daratan dan informasi tersebut juga disampaikan kepada sejumlah pihak pelayaran dan pelabuhan agar dapat mengetahui tingginya gelombang di sejumlah perairan,” katanya. Sumber : ANT Share57

BMKG Posisi badai atau siklon tropis Iggy, Kamis (26/1/2012).
BANYUWANGI, — Satu badai tropis terbentuk di Samudra Hindia, Kamis (26/1/2012), dan diberi nama Iggy. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gelombang laut dengan ketinggian mencapai 6 meter akibat badai atau siklon tropis Iggy.
”Siklon tropis Iggy yang terjadi mulai hari ini memberikan dampak berupa tingginya gelombang laut, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 36 kilometer per jam, dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” kata prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi, di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Siklon tropis Iggy berada di posisi 16,2 derajat Lintang Selatan dan 108,8 derajat Bujur Timur atau sekitar 1.080 km sebelah barat daya Denpasar. Siklon bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 5 knots (9 km/jam) dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 40 knots (75 km/jam).
Menurut dia, gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Lampung hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Timor, Laut Cina Selatan, Laut Bali hingga Laut Sumbawa, dan Laut Arafuru.
”Gelombang laut dengan ketinggian 3-4 meter juga berpeluang terjadi di perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat,” paparnya.
Selain itu, kata dia, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sau-Pulau Rote-Kupang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Flores bagian barat, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Leti hingga Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar-Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru.
”Siklon tropis Iggy diprediksi akan berlangsung selama 72 jam ke depan atau berakhir pada Minggu (29/1/2012) sehingga BMKG akan tetap memantau imbas badai tersebut di sejumlah daerah,” katanya menjelaskan.
Anjar menjelaskan, siklon tropis tersebut juga menyebabkan angin dengan kecepatan lebih dari 36 km/jam yang berpotensi terjadi di Jawa, Bali, NTB, NTT, Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Samudra Hindia sebelah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
”Saya imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap imbas badai siklon tropis Iggy di daratan dan informasi tersebut juga disampaikan kepada sejumlah pihak pelayaran dan pelabuhan agar dapat mengetahui tingginya gelombang di sejumlah perairan,” katanya.
Sumber :
ANT 
KOMPAS.com
12. Choi Si Won :


  • Nama panggilannya adalah simba & kaku
  • Dia selalu melakukan gerakan tangan
  • Dia adalah pengawal Super Junior
  • Awards : Sexiest Guy di Korea
  • Dia adalah pemegang sabuk hitam taekwondo
Animal Press Bunglon terkecil Brookesia micra.
MUNICH,  - Ilmuwan menemukan spesies bunglon mini yang sekaligus dinobatkan sebagai reptil terkecil. Bunglon itu begitu kecil, dan ukurannya hanya sedikit lebih besar dari kuku dan bisa bertengger di pentul korek api.

Spesies bunglon terkecil itu dinamai Brookesia micra. Panjang spesimen yang ditemukan berupa bunglon jantan hanya sepanjang 16 mm. Ilmuwan memperkirakan bahwa jantan dan betina spesies itu bisa tumbuh maksimal hanya 30 mm.

Frank Glaw, pimpinan peneliti, mengungkapkan bahwa spesies itu ditemukan di Madagascar lewat ekspedisi pada malam hari tahun 2003-2007. Ilmuwan mengakui bahwa spesies tersebut tidak terlalu sulit untuk ditangkap sebab hanya memanjat ranting pohoon setinggi 10 cm.

"Mereka tidur dan Anda bisa mengambilnya dengan mudah. Ini seperti mengambil strawberry. Mereka tidak bergerak semalaman penuh," ungkap Glaw yang merupakan ilmuwan Museum of natural History di Munich, Jerman, seperti dikutip Our Amazing Planet, Selasa (14/2/2012).

Berkomentar tentang hasil penelitian, Ted Townsend dari San Diego State University seperti dikutip Daily Mail, Selasa, menuturkan, "Ukuran bunglon menunjukkan bahwa hewan itu telah berevolusi di Madagascar dari nenek moyang yang kecil, tak seperti bunglon besar dan warna-warni yang kita kenal."

Selain Brookesia micra, ilmuwan juga menemukan tiga jenis bunglon lainnya. Ilmuwan juga memprediksi bahwa mungkin ada bunglon lain yang lebih kecil. Bunglon-bunglon yang ditemukan sangat rentan pada kerusakan habitat.
Sumber :
  KOMPAS.com
Kapak Purba Ditemukan di Kudus

Situs Patiayam
KUDUS,  — Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan tiga kapak genggam purba atau chopper dalam penggalian di dekat Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang masuk Situs Patiayam.
"Tiga buah chopper (alat penetak/pemotong) tersebut meliputi jenis pemukul dua buah dan jenis pemotong satu buah. Ketiganya ditemukan pada Sabtu (11/2/2012) bersamaan dengan temuan tulang belikat banteng purba," kata Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto, di Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/2/2012).
Ia mengatakan, kapak genggam ataupun tulang belikat banteng purba tersebut diperkirakan berusia sekitar 750.000 tahun. Alat pemotong terbuat dari batu kapur percikan, sementara jenis batu pemukul terbuat dari batu andesit.
Temuan ini semakin menambah kekayaan Situs Patiayam. Sejauh ini, berdasarkan sebaran temuan fosil, tim arkeolog mengidentifikasi bahwa kawasan situs yang perlu dilestarikan mencapai sekitar 20 kilometer.
Penemuan yang merupakan hasil penelitian dari Selasa (7/2/2012) ini akan dijadikan dasar akademis untuk menyelamatkan situs dari beragam kegiatan yang mungkin merusak, seperti penambangan bahan galian C.
Sebelum temuan kapak genggam ini, arkeolog juga telah menemukan fosil gajah purba Stegodon trigonochepalus dan Elephas sp serta fosil rusa Ceruss zwaani dan Cervus lydekkeri juga fosil kerbau Bos bubalus palaeokarabau.
Sumber :
ANT KOMPAS.com
DLR/ESA Awan tebal Venus yang diambil pada tahun 2007.
BERLIN, KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan bahwa Venus bergerak lebih lambat dari sebelumnya. Pada awal tahun 1990, misi Magellan NASA mengukur bahwa satu rotasi Venus memakan waktu 243,015 hari. Namun, saat ini diketahui bahwa Venus bergerak 6,5 menit lebih lambat.

Kecepatan rotasi Venus sebelumnya diketahui dengan melihat kecepatan sebuah fitur di permukaan Venus melewati wahana antariksa. Cara ini juga bisa dilakukan untuk mengetahui perlambatan atau percepatan.

Baru-baru ini, lewat pemetaan yang dilakukan dengan Venus Express Orbiter milik European Space Agency, ilmuwan menemukan bahwa sebuah fitur di Venus berjarak 20 km dari tempat yang seharusnya.

Nils Muller, ilmuwan DLR German Aerospace Centre, mengatakan, "Ketika dua peta tak sama, saya pertama mengira bahwa ada kesalahan, karena Magellan mengukur dengan sangat akurat."

Namun demikian, ia menambahkan bahwa semua pengecekan telah dilakukan. Sehingga, pada akhirnya disimpulkan bahwa kecepatan Venus memang melambat.

Ada dugaan bahwa perlambatan rotasi Venus disebabkan oleh gesekan atmosfer Venus dan angin yang bergerak cepat. Diketahui, atmosfer Bumi memengaruhi kecepatan rotasi Bumi.

Tapi, Hakam Svedhem dari misi Venus Express, seperti dikutip National Geographic, Selasa (14/2/2012) mengatakan, "Sangat sulit menemukan mekanisme yang mengubah rotasi rata-rata sebesar ini dalam 16 tahun."

Ia menambahkan, "Penyebab utamanya bisa siklus Matahari atau pola musim yang berkepanjangan sehingga memodifikasi dinamika atmosfer. Tapi, teka-teki ini belum terjawab."

Sebuah laporan menyatakan, momentum sudut antara Venus dan Bumi bisa mengubah kecepatan rotasi. Momentum sudut antara Bumi dan Bulan telah terbukti mempengaruhi rotasi Bumi.

Namun, kata Svedhem, dengan jarak Bumi-Venus yang sejauh 38 juta kilometer, diperkirakan tak ada pertukaran momentum sudut antara Bumi dan Venus.

Menanggapi hasil riset, Svedhem mengatakan bahwa penyebab perlambatan rotasi ini harus ditemukan. Penelitian diperlukan untuk bisa memperkirakan pendaratan misi antariksa di lokasi tertentu Venus.
 
Sumber :
National Geographic News(KOMPAS)

 
New © 2008. Template Design By: SkinCorner